Bak filosofi daun putri malu, selalu terkatup bila disentuh. Malu indentik dengan wanita. Pada dasarnya wanita memang pemalu, jinak-jinak merpati. Salah tingkah bila dipandang, wajah memerah hingga akhirnya tertunduk malu. Apakah keadaan ini bersifat pribadi dan terjadi pada orang-orang tertentu saja? Atau mungkin konteks tersebut hanya terjadi tatkala bertemu dengan lawan jenis?
Tentu saja yang kita maksudkan adalah sifat malu yang dimiliki oleh kebanyakan wanita. Konteksnya pun bukanlah pad abunungan antara pria dan wanita, tetapi terutama pada konteks sosial sesama wanita.
Bila suatu ketika kita diminta untuk tampil di muka umum, orang yang sedikit memiliki sifat malu pun tentu akan merasa malu yang sesungguhnya. Atau mungkin tetap saja tidak mengakui rasa malu ini tetapi memunculkan gejala turunannya.
Mmm… Jujur nih, sifat malu terkadang membuat kamu enggan untuk unjuk gigi, apalagi dalam sebuah forum diskusi, dirimu lebih menyukai pendengar yang bik, right? Katanya mau jadi pribadi yang sukses? Jika jawabannya ”ya” kamu adalah wanita yang berani menerima tantangan. Bicaralah pada dirimu sendiri ”Apakah kita mamapu menyingksingkan rasa malu, bila harus berbicara di depan umum”? Janganlah kita menggadaikan sebuah kesuksesan hanya karena rasa malu yang membelenggu.
Apakah masalahnya hanya malu? Ternyata bukan hanya itu, tetapi kurangnya rasa percaya diri (PD) selalu menghinggapi diri dan membuat urung ketika hedak menuturkan kata di depan umum. Nah, agar kamu bisa lancar dalam berbicara, lakukanlah pengandai-andaian bahwa dirimu adalah seorang pembicara hebat, atau strategi lainnya yang mampu membakar semangat jiwa, niscaya hal tersebut dapat membantu memotivasi kepercayaan diri kita. Belajarlah pada sosok Asma Binti Yazid yang terkenal ahli dalam berpidato hingga mendapat gelar ”Pengkhutbah Wanita”.
Hilangkan Nervous itu….
Wajar jika dirimu nervous (gugup), bila harus berbicara di forum. Badan keringet dingin, tangan basah, perut sakit, gemetaran dan ada juga yang bolak-balik ke kamar mandi bila nervous. Hal tersebut sah-sah saja kok! Karena itu adalah ekspresi jiwa.
Menurut seorang ilmuwan otak, sifat malu itu ada pada amygdala. Apa sebenarnya, amygdala itu? Amygdala adalah salah satu bagian otak yang berukuran sebesar biji kacang yang mengatur emosi saat merespons ancaman, termasuk salah satunya keadaan diri saat berbicara di depan orang banyak.
Bila nervous, langkah terbaik adalah menarik nafas dalam-dalam lalu tahan selama lima detik, keluarkan dengan hembusan yang tenang. Kemudian tarik nafas dalam-dalam kembali dan begiru seterusnya hingga kamu maju ke forum. Tenangkanlah hati dengan kata-kata yang menentramkan, seperti: Jangan Panik, tenaglah, atau pasti kita bisa. Janganlah lupa untuk tersenyum, karena nilai sebuah senyuman dapat membawa kamu untuk menghilangkan rasa cemas serta mancairkan perasaan nervous.
Anggaplah Diri Kita Laksana Seorang Instruktur
Anggaplah dirimu mempunyai nilai plus (lebih) dari orang lain. Anggaplah diri kita seorang supertrainer, seorang yang berwibawa, sosok yang anggun, dan kharismatik. Ah… makhluk bernama wanita itu biasanya paling jago dalam hal berandai-andai dan saya mempercayakannnya pada dirimu, dalam masalah andai-andai ini. Imajinasi membentuk lebih dari tiga perempat kehidupan nyata.
Maka dengan berandai-andai akanmengubah image diri (minder) menjadi bersemangant serta menambah rasa percaya diri yang tinggi bila harus berbicara dalam suatu forum. Berbicara di depan orang banyak memang bukan bukan pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan strategi dan trik-trik khusus seperti teknik visualisasi.
Salah satu teknik yang bisa digunakan adalah teknik visualisasi. Dengan membayangkan sesuatu aktivitas, otak kita sudah mengalami rangsangan seperti enar-benar melakukan aktivitas tersebut. Berandai-andai layaknya pembiccara hebat akan menyuntik semangat diri untuk tampil sebaik mungkin. Untuk itu berandai-andailah…
Jangan menunduk ketika berbicara di depan umum, hal ini menandakan kegugupan. Ada baiknya kita menatap audiensi dan tersenyumlah. Sikap ini menandakan bahwa kita memiliki sikap percaya diri. Ketahuilah teman, ketika berbicara di depan podium, kontak mata dan bahasa tubuh berkomunikasi lebih banyak daripada kata-kata. Sekitar 70 persen komunikasi dilakukan secara nonverbal karena gerakan menjadi pusat perhatian ketika kita berbicara di depan podium. Makanya, janganlah kamu bersembunyi di balik podium, berjalan-jalanlah ke arah audience, untuk lebih merefleksikan kepenatan dan kekakuan diri dalam berbicara. Percayalah dirimu sendiri. Engkau mengetahui lebih banyak ketimbang yang kau sangka.
Damaikan Hatimu
Perasaan tenang memberikan aura pada bahasa tubuh (body language). Bila hati damai, cara berbicara pun mudah terkontrol dengan baik. Hal itu bisa dimulai dengan dzikir. ”(Yaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Alloh. Ingatlah, hanya dengan mengingat Alloh hati menjai tentram.” (QS. Ar-Rad: 28) Alloh adalah sumber ketenangan. Untuk mencapai jiwa yang tenang, marilah kita mendatangi sumber segala ketenangan tersebut.
Banyak resep yang disarankan oleh para psikolog untuk mengatasi takut ini, diantaranya dengan relaksasi. Bila dalam konteks Islam, relaksasi dapat dilakukan dengan berdzikir, mengingat asma-Nya.
Dzikir dapat menambah ketenangan dalam batin, untuk menyinari jiwa-jiwa kosong dengan cahaya Ilahi sehingga mampu mengubah rasa gundah menjadi sejuk dan damai. Perbanyaklah berdzikir kepada-Nya, niscaya lisan mampu menggerakkan hati dan akal.
Manusia belum akan dikatakan sempurna kajiannya sebelum mempergunakan potensi qalbunya, sebab qalbu itulah yang mampu menjangkau alam nonmateri (sesuatu yang ghaib). Qalbu itulah yang dapat meyakini adanya Alloh setelah akal mengkaji ciptaan-Nya. Langkah awal dilakukan dengan jalan berdzikir kepada-Nya. Temukan kebahagiaanmu di dalam dirimu sendiri.
Tips Menghilangkan Rasa Malu
•Sadari bahwa rasa malu bukan sesuatu yang buruk. Tapi jika rasa malu kamu dapat mengganggu aktivitas, perlu segera dicari jalankeluarnya. Konsultasilah pada teman, atau team ahli: pikolog.
•Berlatihlah membuka diri dengan orang lain, sebagai cara jitu mengikis sifat pemal kamu.
•Menyapa orang setiap kali bertemu orang, misalnya ”Assalamu’alaikum sebagai permulaan yang baik.
•Carilah seorang teman yang membantu permasalahan kamu. Karena dorongan dan motivasi dari orang lain sangat diperlukan bagi orang yang mempunyai sifat malu.
Tips Sukses Presentasi
Mungkin kamu tipe wanita yang paling takut kalau mendapat tugas presentasi di depan orang banyak. Hilangkan rasa takut itu, lalu ikuti rumus 5K
1.Kuasai Materi
Memahami materi yagn akan dibahas adalah modal dalam berbicara. Materi yang ideal tidak terlalu lama dan terlalu singkat.
2.Kenali Audiensi
Cata kita berbicara harus disesuaikan dengan audiensi. Bila tidak, tentulah komunikasi tidak dapat berjalan dengan lancar.
3.Kembangkan dengan Beragam Suasana
Presentasi akan enak untuk didenganr kalau diselingi dengan suasana pembicaraan yang beragam, humor, cerita-cerita yang mengejutkan emosi serta contoh-contoh.
4.Kuasai Alat Bantu Presentasi
Presentasi akan mudah dipahami, bila dibantu dengan alat-alat bantu, untuk itu kuasailah. Contoh: OHP, LAPTOP, dll
5.Kuasai Waktu
Mengatur waktu juga diperlukan dalam presentasi. Aturlah waktu dengan baik. Misalnya: 15% perkenalan dan pengantar, 70% penyampaian materi, sedangkan 15% kesimpulan dan penutup.
Malu di Podium
Label: Dunia Akhwat | author: Tim Embun TarbiyahPosts Relacionados:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar